Gresik (SMKN 1 Driyorejo ). Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) tahun 2022 merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menilai kinerja dari kepala sekolah, karena kepala sekolah yang profesional dapat merumuskan sebuah mutu lulusan dari sekolah yang dipimpinnya. Penilaian ini juga berlaku untuk kepala sekolah SMKN 1 Driyorejo (Drs. Suyono, M.M) Kabupaten Gresik.
Kepala Sekolah SMKN 1 Driyorejo dinilai oleh Pengawas Cabang
Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Gresik (M. Shodiqun, S.Pd., M.M.)
dengan menggali informasi dari berbagai pihak, baik kepala sekolah, guru, dan
tenaga kependidikan, melalui bukti fisik instrumen penilaian kinerja kepala
sekolah.
Program PKKS SMKN 1 Driyorejo dilaksanakan pada hari Jumat, 23
Desember 2022 di ruang Kepala Sekolah yang sudah dipersiapkan oleh Tim Sukses
PKKS beberapa hari sebelumnya.
Sistem PKKS tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Selain
pengisian nilai pada aplikasi PKKS dan pemenuhan bukti fisik, ada beberapa
instrumen yang harus diunggah melalui google drive yang alamatnya dibuatkan
pengawas, di ujiawali dengan presentasi berupa profil sekolah dalam PKKS,
kegiatan manajerial, supervisi, dan kewirausahaan.
Tim PKKS bekerja berkolaborasi dalam menyusun bukti fisik,
unggahan, maupun pembuatan profil PKKS. Bukti fisik yang harus diunggah ada yang
merupakan tugas guru dan kepala sekolah. Guru mengirim bukti fisik kepada
kepala sekolah, kemudian diunggah di google drive oleh kepala sekolah,
begitupun dengan bukti fisik dari kepala sekolah.
.
Dalam sambutannya pengawas menyampaikan bahwa PKKS untuk
penilaian selama satu tahun dimulai bulan Januari sampai Desember 2022. Yang
dinilai kepala sekolah namun di dalamnya ada kegiatan-kegiatan guru mulai dari
perencanaan, melaksanakan, sampai mengevaluasi. Pengawas menyampaikan terima
kasih atas penyiapan dan penyambutannya serta kerja sama yang baik seluruh tim.
Bukti fisik disiapkan dengan rapi sesuai standar dan nomor urut, serta untuk
dokumen ketugasan guru sudah ditata sesuai dengan kelompoknya.
“Kekurangan masih terlihat pada analisis konteks yaitu
karakteristik kurikulum melihat kekurangan kesenjangan sebelum dibuat, dan
bagaimana idealnya. Dokumen jiwa kewirausahaan belum tampak, namun kegiatan
siswa pantang menyerah, jiwa kewirausahaan”. Terang Bapak Shodiqun
Bapak Shodiqun
menyarankan agar ATP dan modul ajar disesuaikan dengan PMM dan petunjuk,
harus ada penanggalan dan diperbaiki sampai tuntas. Pengawas berpesan agar para
guru belajar melihat membaca, mengerjakan post tes serta kerjakan dan unggah
aksi nyata dalam PMM agar semua guru segera lulus topik.
Kepala sekolah dan para guru bersyukur dan menyampaikan
terima kasih atas pelaksanaan penilaian, bimbingan, serta masukan dari
pengawas. Harapan kepala sekolah di tahun mendatang pelaksanaan PKKS lebih
baik, dan pengetahuan guru lebih meningkat kolaborasi dan kekompakan tetap
terjaga. Pertemuan diakhiri dengan pengambilan foto bersama di halaman sekolah
dan ramah tamah di ruang kepala sekolah.